Kamis, 18 Agustus 2011

DISIPLIN WAKTU MERUPAN PILAR PENTING DALAM PENDIDIKAN ZAMAN SEKARANG


Kalau bicara masalah disiplin disekolah pasti sangat banyak pengertian yang mngenai kedisiplinan di sekolah. Namun pada kali ini penulis ingin membuka mata hati pembaca bahwa disiplin itu sangat banyak untungnya dan manfaatnya dalam seluruh aspek kehidupan kita, khususnya pendidikan. Penulis tidak hanya igin bicara masalah kedisiplinan bagi siswa, namun penulis ingin menjabarkan kedisiplainan bagi seluruh warga sekolah.
Disiplin pun tak pernah lepas dari faktor-faktor yang akan menghambat terciptanya kedisiplinan. Memang benar, menegakkan kebenaran di dunia ini sangatlah sulit. Banyak rintangan dan tantangan dalam melaksakan kedisiplinan. Namun sebagai makhluk yang tangguh kita akan menyerah dalam menegakkan kedisiplinan yang merupakan salah satu ritual untuk mencapai kesuksesan dan prestasi
Dalam dunia pendidikan kesiplinan merupan pilar utama bagi seorang siswa dalam meraih prestasi. Tidak mungkin seseorang yang  juara dalam kata lain hebat akan melalaikan kedisiplinan, kita contohkan saja para ilmuwan yang ada di dunia ini, mereka tidak akan berhasil, tidak akan sukses, dan tidak akan menemukan sesuatu dalam bidang ilmu pengetahuan apabila mereka tidak disiplin..
Namun pada sisi lain kedisiplinan pun selalu dikaitkan dengan etika atau tingkah laku. Entah itu benar atau tidak pembaca lah yang akan menilai. Kalau penulis setuju bahwa disiplin itu dikaitkan dengan etika. Bagaimana tidak, seseorang yang tidak disiplin selalu di identikkan dengan kata “pemalas”, secara tidak langsung pasti orang yang pemalas akan memiliki sikap acuh tak acuh terhadap prestasi yang seharusnya setiap siswa mampu memilikinya.
Banyak contoh kedisiplinan yang dikaitkan dengan etika. Seperti disiplin untuk tepat waktu, bagi seorang siswa tak ada kata untuk terlambat datang kesekolah. Siswa yang benar-benar ingin belajar dan menuntut ilmu pasti mampu memanage waktu agar segala yang berhubungan dengan belajar tidak akan pernah menggangu aktifitas sehari-hari.
Tidak hanya bagi seorang siswa, guru pun sangat dituntut kedisiplinannya. Bagaimana tidak, seorang guru harus mampu meneladeni seluruh siswa yang akan mempengaruhi siswa agar mau disiplin. Sebelum seorang guru menekankan kedisiplinan bagi siswa, guru juga harus mampu mengoreksi diri pribadi’ “sudah kah saya disiplin”. Murid zaman sekarang pintar-pintar dalam membalikkan kata.
Ketika seorang guru selalu menekankan kedisiplinan kepada siswa, dan pada kenyataannya guru tersebut tidak disiplin. Siswa pun pasti berkata “Apak jo Ibuk se indak disiplin do, awak lo nan di suruhnya”. Walaupun kata seperti ini tidak pernah keluar dari seorang siswa, tapi hati pasti berbisik.
Di tinjau dari kenyataanya mungkin ada beberapa faktor yang membuat guru untuk sulit disiplin, khususnya tepat waktu. Mungkin saja faktor keluarga bagi seorang ibu guru, dan bisa jadi merupakan faktor jarak. Tidak tertutup kemungkinan bahwa terlambat itu memeng disengaja.
Keberhasilan seorang guru juga dapat dilihat, bagaimanakah kedisiplina pemimpin di sekolah, yang pasti saja kepala sekolah. Dalam konteks nya kepala sekolah merupan pembangun atau menjatuhkan nama sekolah yang dipimpinya. Ketika kepala sekolah tidak mampu lagi tidak mampu lagi menciptakan kedisiplinan sisekolah, bisa di jamin seluruh warga sekolah tidak disiplin.
Penulis hanya ingin mengingatkan bahwa segala sesuatu yang sifatnya positif maupun negatif pasti datangnya dari hati. Sebagai warga sekolah yang baik marilah kita bersama-sama menciptakan kedisiplinan agar sekolah kiata mampu menjadi contoh yang baik bagi sekolah lain, khusunya di kabupaten solok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar